CRITICAL BOOK REVIEW
KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
Nama :
Agustriani Hutabarat
Kelas : III B Pagi Pend. Bahasa Inggris
Npm : 1502050108
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SUMATERA UTARA
MEDAN
2016/2017
DAFTAR ISI
Halaman sampul
Daftar isi
Kata pengantar
Identitas buku I
Ringkasan buku I
Kelebihan buku I
Kelemahan buku I
Identitas buku II
Ringkasan buku II
Kelebihan buku II
Kelemahan buku II
Perbandingan buku I dan buku II
Kesimpulan
Saran
Referensi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr.Wb
Puji dan syukur saya panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya
serta karunianya sehingga saya dapat menyelesikan karya tulis yang berjudul laporan resensi buku kurikulum dan pembelajaran ini dengan baik tanpa ada
halangan.
Laporan resensi buku kurikulum dan
pembelajaran ini berisi tentang pembelajaran yang menerapkan kurikulum sebagai
dasar pendidikan. Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah
kurikulum pembelajaran.
Saya mengucapkan terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada Bapak Muhammad Arifin. M.pd selaku dosen mata kuliah
kurikulum pembelajaran yang telah banyak membantu kami dalam penyelesaian tugas
ini.
Selain itu, saya berharap semoga laporan resensi buku
kurikulum dan pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca dan menjadi
referensi untuk menambah pengetahuan umum.
Oleh karena itu, saya mengharap
segala kritik dan saran yang membangun dan dapat menjadikan laporan ini jauh
lebih baik lagi. Kami mohon maaf setulus-tulusnya atas kesalahan maupun
kekurangan dalam penyusunan laporan ini.
Medan, 14 Oktober 2016
Agustriani Hutabarat
INDETITAS BUKU
Judul
buku :
Kurikulum dan pembelajaran
Penerbit :
PT. RAJAGRAFINDO PERSADA
Penulis : Tim Pengembangan MKDP
Kurikulum dan Pembelajaran
Tahun
Terbit :
Juni 2015 (Cetakan ke 4)
Tebal
Halaman : 306 halaman
Harga
: Rp.70.000
RINGKASAN
A.
ISI BUKU
Dalam
buku ini “kurikulum dan Pembelajaran” terdapat 11 bab
pokok bahasan, yaitu. Pengertian, dimensi, fungsi, dan peranan kurikulum. Landasan
pengembangan kurikulum.. Komponen-komponen pengembangan kurikulum.
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Model pengembangan dan organisasi
kurikulum. Evaluasi kurikulum. Konsep dasar pembelajaran.. Komponen-komponen
pembelajaran. Prinsip-prinsip pembelajaran. Pendekatan, strategi, dan model
pembelajaran. Inovasi kurikulum dan pembelajaran.
Kurikulum adalah sejumlah rencana isi yang merupakan sejumlah tahapan belajar yang bertujuan
untuk mendapatkan hasil yang berupa
ijazah. Dalam
dunia pendidikan menjadi sejumlah mata pelajaraan (subject) yang harus di
tempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program pelajaran untuk
memproleh penghargaan dalam bentuk ijazah. Kurikulum terkandung 2 hal pokok
yaitu: (1) adanya mata pelajaran yang harus ditempuh oleh seorang siswa dan (2)
tujuan utamanya yaitu memproleh ijazah. Di bab ini juga menjelaskan pengertian
menurut para ahli seperti Harold B. Alberty (1965) memandang kurikulum sebagai
semua kegiatan yang diberikan kepadda siswadi bawah tanggung jawab sekolah. (all
of activities the are provided for the students by the school). Ada 4 dimensi
yg dikaitkan dengan pengertian kurikulum. (a) Pengertian Kurikulum dihubungkan
dengan Dimensi Ide, (b) Pengertian Kurikulum Dikaitkan dengan Dimensi Rencana,
(c) Pengertian Kurikulum Dikaitkan Dengan Dimensi Aktivitas, (d) Pengertian
Kurikulum Dikaitkan dengan Dimensi Hasil. Fungsi Kurikulum, kurikulum
berfungsisebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Terdapat 6
fungsi kurikulum yaitu: (a) Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive
function), (b) Fungsi Integrating (the intregrating
function), (d) fungsi Persiapan (the propaedeutic function), (e) Fungsi
Pemilihan (the selective function), (f) Fungsi Diagnostik (the diagnostic
function). Peranan kurikulum terdapat tiga peranan
di nilai sangat penting yaitu (a) peranan konservatif, (b) peranan kreatif, (c)
peranan kritis dan evaluative.
Landasan pengembangan kurikulum. Kurikulum baik pada
tahap kurikulum sebagai ide, rencana, pengalaman maupun keurikulum sebagai
hasil dalam pengembanganharus mengacu atau mengunakan landasan yang kuat dan
kokoh, agar kurikulum tersebut dapat berfungsi sesuai tuntunan pendidikan. Pada
prinsipnya ada 4 landasa pokok yang harus dijadikan dasar setiap pengembangan
kurikulum. (1)
Landasan Filosofis Pengembangan Kurikulum, yaitu asumsi asumsi tentang hakikat
manusia, hakikat pengetahuan, dan hakikat nilai yang menjadi titik tolak dalam
mengembangkan kurikulum. Landasan filosofi terdiri dari (a) Pengertian Filsafat
(b) Manfaat Filsafat Pendidikan (c)
Filsafat dan Tujuan Pendidikan (d) Kurikulum dan Filsafat Pendidikan. (2) Landasan Psikologi Pengembangan
Kurikulum, adalah asumsi asumsi yang bersumber dari psikologi yang dijadikan
titik tolak dalam mengembangkan kurikulum. Landasan psikolog terdiri dari (a)
Perkembangan Peserta Didik dan Kurikulum (b) Psikologi Belajar dan Pengembangan
Kurikulum (c) Teori Psikologi Humanistik. (3) Landansan Sosiologi Pengembangan
Kurikulum, adalah asumsi asumi yang bersumber dari sosiologi dan antropologi
yang dijadikan titik tolak dalam mengembangkan kurikulum. Landasan sosiologi
terdiri dari (a) masyarakat dan Kurikulum (b) kebudayaan dan Kurikulum. (4) Landasan teknologis pengembangan Kurikulum,
adalah asumsi asumsi yang bersumber
dari hasil hasil riset atau penelitian
dan aplikasi dati ilmu pengetahuan yang menjadi tolak dalam
mengembangkan kurikulum.
Sistem kurikulum terbagi menjadi empat
komponen yaitu: Komponen tujuan
berhubungan dengan dengan arah atau hasil
yang diharapkan dalam skala makro, rumusan kurikulum erat kaitanya dengan
filsafat atu system nilai yang dianut masyarakat. Komponen
Isi/Materi, Pelajaran isi
kurikulum merupakam komponen yang berhubungan dengan pengalaman belajar yang
harus dimiliki siswa. Isi kurikulum itu menyangkut semua aspek baik yang
berhubungan dengan pengetahuan atau materi pelajaran yang biasanya tergambarkan
pada isi setiap mata pelajaran yang diberikan maupun aktivitas dan kegiatan
siswa. Komponen Metode/Strategi,, Strategi
dan metode merupakan komponen ketiga dalam pengembangan kurikulum. Komponen ini
merupakan komponen yang memiliki peran yang sangat penting, sebab berhubungan
dengan implementasi kurikulum. Komponen
Evaluasi, Evaluasi merupakan komponen untuk
melihat efektivitas pencapaian tujuan. sebagai suatu
sistem, setiap komponen harus saling berkaitan satu sama lain. tujuan
pendidikan memiliki klasifikasi, dari mulai tujuan yang sanggat umum sampai
tujuan khususnya yang bersifat spesipik
dan dapat diukur, yang kemudian dinamakan kompetensi, Tujuan pendidikan
diklasifikasikan menjadi empat yaitu: a. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN), b.
Tujuan Institusional (TI), c. Tujuan Kurikuler (TK), d. Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran (TP).
Prinsip adalah
suatu hal yang sifatnya penting dan mendasar telahir dan menjadi suatu
kepercayaan. Secara
gramatikal, prinsip berarti asas, dasar, keyakinan, dan pendirian. Dari
pengertian ini tersirat makna bahwa kata prinsip menunjukan pada suatu hal yang
sangat penting, mendasar, harus diperhatikan, memiliki sifat mengatur dan
mengarahkan, serta sesuatu yang biasanya selalu ada atau terjadi pada situasi
dan kondisi yang serupa. Macam-macam
sumber prinsip pengembangan kurikulum. Sumber
prinsip menunjukan dari mana asal muasal lahirnya suatu prinsip. Dari berbagai
literature tentang kurikulum dapat dikemukakan setidaknya ada empat sumber
prinsip pengembangan kurikulum, yaitu: dat empiris (emperival data),data
eksperimen (experiment data), cerita/legenda yanghidup dimasyarakat (folklore
of curriculum), dan akal sehat (common sense) (Olivia,1992:28). Tipe-tipe prinsip pengembangan kurikulum. Pada
dasarnya, tipt-tipe prinsip pengembangan kurikulum merupakan tingkat ketetapan
(validity) dan ketetapan (reability) prinsip
yang digunakan. Macam-macam
prinsip pengembangan kurikulum. Macam-macam
prinsip ini bias dibedakan dalam dua kategori,yaitu prinsip umum dan khusus.
(a) prinsip umum biasanya digunakan hampir dalam setiap pengembangan
kurikulum di mana pun. Merujuk pada prinsip yang harus diperhatikan untuk
dimiliki oleh kurikulum sebagai totalitas dari komponen-komponen yang
membangunya.
Terdapat lima prinsip umum pengembangan
kurikulum yaitu: “prinsip relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis atau
efisiensi, dan efektivitas. (b) prinsip khusus artinya
prinsip yang hanya berlaku di tempat tertentu. Merujuk pada
prinsip-prinsip pengembangan komponen-komponen kurikulum yang man antara satu
komponen dengan komponen lainya memiliki prinsip yang tidak sama. Terdapat lima
prinsip pengembangan kurikulum khusus yaitu: Prinsip yang berkenan degan tujuan
pendidikan, Prinsip yang berkenan degan isi pendidikan,
Prinsip yang berkenan
degan proses pembelajaran, Prinsip yang berkenan degan media dan alat bantu
pembelajaran, Prinsip yang berkenan degan evaluasi.
Model pengembangan kurikulum, yaitu langkah
sistematis dalam proses penyusunan kurikulum. Model-model pengembangan
kurikulum Merupakan suatu alternatif prosedur dalam rangka mendesain
(desisning), menerapkan (implemention), dan mengevaluasi (evaluation) suatu
kurikulum. model kurikulum terbagi menjadi beberapa bagian yaitu: (a) Model
Ralph Tyler, (b) Model administrasi, (c) Model grass Roots, (d) Model
Demonstrasi, (e) Model Miler-Seller, (f) Model Taba (Inverted Model) dan (g)
Model Beauchamp. Organisasi Kurikulum merupakan pola susunan sajian isi
kurikulum yang bertujuan untuk mempermudah siswa dalam mempelajari pelajaran
dan mempermudah siswa dalam melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif. Organisasi kurikulum yaitu: (a)
Organisasi kurikulum berdasarkan mata pelajaran (Subject Curriculum), Mata
pelajaran terpisah (separated subject curriculum), Mata pelajaran terhubungn (Correlated
Curriculum), Fungsi mata pelajaran (Broadfields Curriculum), Kurikulum Terpadu (Integrated Curriculum).
Evaluasi kurikulum
dimaksudkan untuk memriksa kinerja kurikulum secara keseluruhan dari berbagai
kriteria. Evalusi merupakan bagian penting dalam proses pengembangan kurikulum,
baik dalam pembuatan kurikulum baru, memperbaiki kurikulum yang ada atau
menyempurnakannya. Tujuan Evaluasi Kurikulum yaitu: perbaikan program,
pertanggungjawaban kepada berbagai pihak, dan penentuan tindak lanjut hasil
pengembangan. Model evaluasi digolongkan
kedalam lima model yaitu: (1) measurement, (2) congruence, (3) illumination,
dan (4) educational systemevaluation dan (5) CIIP. Tinjauan Masing-masing Model
(a) Measurement, evaluasi pada dasarnya adalah pengukuran perilaku siswa untuk
mengungkapkan perbedaan individual maupun kelompok. Konsep measurement telah
memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam hal penekananya terhadap
pentingnya objektivitas dalam proses evaluasi. (b) Congruence, evaluasi pada
dasarnya merupakan pemeriksaan kesesuaian atau congruence antara tujuan pendidikan
dan hasil belajar yang dicapai untuk melihat sejauh man perubahan hasil belajar
yang dicapai. Konsep ini telah menghubungkan kegiatan evaluasi dengan tujuan
untuk mengkaji efektivitas kurikulum yang sedang dikembangkan. (c) Ilumination,
evaluasi pada dasarnya merupakan studi mengenai pelaksanaanya program pengaruh
faktor lingkungan, kebaikan dan kelemahannya programserta pengaruh program
terhadap perkembangan hasil belajar. Sebagai reaksi terhadap konsep measurement
dan congruence yang bersifat “terminal” seperti telah disinggung dalam bagian
yang lalu, konsep illuminationmenekankan pentingnya dilakukan evaluasi yang
berkelanjutan selama proses pelaksanaan kurikulum sedang berlangsung. (d) Educational,
evaluasi pada dasarnya adalah perbandingan antara perfomance setiap dimensi
program dan kriteria, yang akan berakhir dengan suatu deskripsi dan judgment.
System Evaluation, ditekankanya perana kriteria (absolut maupun relatif) dalam
proses evaluasi sangat penting artinya dalam menberikan ciri-ciri khas bagi
kegiatan evaluasi.
Hakikat Belajar, belajar merupakan aktivitas yang sengaja
dan dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan
belajar anak yang tadinya tidak mampu melakukan sesuatu, menjadi mampu
melakukan sesuatu, atau anak yang tadinya tidak terampil. Terdapat tiga unsur
pokok dalam belajar, yaitu: (1) proses, (2) perubahan, (3) pengalaman. Hakikat
Pembelajaran: Istilah pembelajaran merupakan perkembangan dan istilah
pengajaran, dan istilah belajar-mengajar yang dapat kita perdebatkan, atau kita
abaikan saja yang penting makna dari ketiganya. Pembelajaran adalah suatu upaya
yang dilakukan dilakukan oleh seseorang guru atau pendidik untuk membelajarkan
siswa yang belajar. Landasan Konsep: Pembelajaran terbagi menjadi beberapa
bagia yaitu: (a) filsafat: proses belajar pada dasarnya melibatkan uppya yang
hakiki dalam membentuk dan menyempurnakan kepribadian manusia dengan berbagai
tuntunan dalam kehidupanya. (b) psikologi: perilaku manusia bisa berubah karena
belajar, akan tetapi apakah manusia itu memahami perilakunya sendiri atau
menyadari dia harus berprilaku seperti apa jika berada, atau dihadapkan dalam
situasin dan kondisi yang berbeda. (c) sosiologi: manusia adalah makhluk
individu dan sosial. (d) komunikasi: pendidikan dan komunikasi ibarat tiga
uang, yang satu memberikan pemaknaan terhadap yang lainya. (e) teknologi:
pembelajaran erat kaitanya dengan penggunaan teknologi pendidikan pembelajaran
yang komprehensif harus memperhatikan perbedaan internet siswa, dimana siswa ada yang tipe auditif, visual dan
kinestik. Proses Pembelajaran: Ada beberapa proses pembelajaran yaitu, (a)
persiapan (preparation) tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan peserta
belajar untuk belajar. (b) penyampaian
(presentation) tahap penyampaian dalam siklus pemebelajaran dimaksudkan untuk
mempertemukan peserta belajar dengan materi belajar yang mengawali proses
belajar secara positif dan menarik. (c) latihan (practice) tahap ini dalam
siklus pembelajaran berpengaru terhadap 70% tau lebih pengalaman belajar
keseluruhan. (d) penampilan hasil (perfomance) tahap ini merupkan satu kesatuan
dengan keseluruhan proses belajar. Hasil Belajar dari Pembelajaran: Secara
keseluruhan pemahaman terhadap konsep dasar pembelajaran tidak akan sempurna
jika berhenti pada definisi atau proses.
Sebagai sebuah sistem, pembelajaran memiliki sejumlah
komponen yaitu: Tujuan pembelajaran merupakan suatu target yang ingin dicapai,
oleh kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran: merupakan suatu target yang
ingin dicapai, oleh kegiatan pembelajaran. Ada 4 macam tujuan pembelajaran 1). Tujuan
Pendidikan Nasional, 2). Tujuan Institusional/Lembaga, 3). Tujuan Kurikuler 4).
Tujuan Instuksional/Pembelajaran. Bahan (meteri pembelajaran): pada dasarnya
adalah “isi” dari kurikulum, yakni berupa pelajaran atau bidang studi dengan
topik/sub topik dan rincianya. Strategi pembelajaran: merupakan salah satu
komponen didalam proses pembelajaran, yang tidak dapat dipisahkan dari komponen
lain dari dalm sistem tersebut. Metode dan teknik di dalam proses belajar
mengajar bergantung pada tingkah laku terkandung di dalam rumusan tujuan
tersebut. faktor-faktor yang memegaruhi strategi pembelajaran ialah: (1)
tujuan, (2) materi, (3) siswa, (4) fasilitas (5) waktu dan (6) guru. Beberapa
Strategi Pembelajaran dan Metode mengajar, Strategi ekspositori klasikal,
Heuristik, Pembelajaran kelompok, Pembelajaran induvidual. Media Pembelajaran
adalah alat dan bahan yang digunakan untuk kepentingan pembelajaran dal mupaya
meningkatkan hasil belajar. jenis media pembelajaran (a) Media visual, (b)
Media audio, (c) Media audio-visual, (d) Kelompok media Penyaji, (e) Media
objek dan Media interaktif. Evaluasi Pembelajaran pad ahkikatnya merupakan
suatu proses membuat keputusan tentang nilai suatu objek (value judgment) tidak
hanya didasarkan pada hasil pengukuran (quantitative description), dapat pila
didasarkan kepada hasil pengamatan (quanlitative description) yang pada
akhirnya menghasilkan keputusan nilai tentangg objek yang dinilai.
Hakikat
pembelajaran, prinsip-prinsip pembelajaran, prinsip keterlibatan
langsung/berpengalaman, prinsip pengulangan, prinsip balikan dan penguatan,
prinsip perbedaan individual. Hakikat Pembelajaran: Pembelajaran terjemahan
dari bahasa inggris “Instuction” terdiri dari dua kegiatan utama yaitu: a)
Belajar (Learning), dan b) Mengajar (Teaching), kemudian disatukan dalam satu
aktivitas , yaitu kegiatan belajar-mengajar yang selanjutnya pipuler dengan
istilah pembelajaran (Instruction). Prinsip-prinsip Pembelajaran: A) Prinsip
Umum Pembelajaran (1) bahwa belajar menghasilkan perubahan perilaku perubahan
perilaku peserta didik yang relatif permanen. (2) Peserta didik memiliki
potensi, gandrung, dan kemampuan yang merupakan benih kodratil untuk ditumbuh
kembangkan. (3) Perubahan atau pencapaian kualitas ideal itu tidak tumbuh alami
linear sejalan proses kehidupan. B) Prinsip Khusus Pembelajaran (1)
prinsipperhatian dan motivasi: Perhatian proses pembelajaran memiliki peranan
yang sangat penting sebagai langkah awal dalam memicu aktivitas-aktivitas
belajar. (2) Prinsip Keatifan: kecenderungan psikologi saat ini ini menyatakan
bahwa anak adalah makhlik yang aktif. Prinsip keterlibatan
langsung/berpengalaman: prinsip ini berhubungan dengan prinsip aktivitas,bahwa
setiap individu harus terlibat secar langsung untuk mengalaminya. Prinsip
pengulangan: teori yang dapatdijadikan sebagai petunjuk pentingnya prinsip
pengulangan dalam belajar, antara lain bisa dicermati dari dalil-dalil belajar
yang dikemukakan oleh Edward L. Thorndike (1974-1949). Prinsip tantangan: Teori
Medan (Field Theory) dari Kurt Lewin mengemukakan bahwa siswa dalam setiap
situasi belajar berada dalam suatu medan atau lapangan psikologis. Prinsip
balikan dan penguatan: prinsip belajar yang berrkaitan dengan balikan dan
penguatan terutama ditekankan oleh teori belajar Operant Conditioning dari B.F.
skinner. Prinsip perbedaan individual: perbedaan individual dalam belajar,
yaitu proses belajar yang terjaddi pada setiap individual berbeda satu dengan
yang lain , bauk secara fisik maupun psikis.
Pendekatan pembelajaran adalah suatu upaya menghampiri
makna pembelajaran melalui suatu cara pandang dan pandangantertentu; atau,
aplikasi suatu cara pandang dan
pandangan tertentu dalam memahami makna pembelajaran. Berbagai pendekatan dalam
rangka memahami makna pemebelajaran antara
lain:
·
Pendekatan filsafati terhadap pembelajaran, didalam
filsafat terdapat beberapa aliran antara lain: 1) Idealisme, 2) Realisme, 3)
Pragmatisme, 4) Konstruktivisme, 5) Eksistensialisme, 6) Filsafat pendidikan.
·
Pendekatan psikologi terhadap pembelajaran, ada berbagai
aliran psikologi yang dapat digunakan dalam mendekati makna pembelajara, tiga
aliran pokok di antaranya adalah adalah Behaviorisme, Kognitif, dan Humanisme.
·
Pendekatan sistem terhadap pembelajaran, berdasarkan
pendekatan sistem, pemebelajaran dapat dipandang sebagai suatu keseluruhan
terpadu yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berinteraksi secara
fungsional dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Strategi pembelajaran adalah pola umum rencana interaksi antara siswa
dengan guru dan sumber belajar lainya pada suatu paa suatu lingkungan belajar
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berbagai jenis strategi pembelajaran
tersebut sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh T.Raka Joni (1980). (a)
berdasarkan rasio guru dan siswa dalam pembelajaran, (b) berdasarkan pola
hubungan dan siswa dalam pembelajaran, (c) berdasarkan peranan guru dan siswa
dalam pengelolahan pembelajaran, (d) berdasarkan peranan guru dan siswa dalam
mengolah “pesan” atau meteri pembelajaran, (e) berdasarkan proses berpikir
dalam mengolah “pesan” atau materi pembelajaran. Model pembelajaran dalah suatu
rencana atau pola yang dapat kita gunakan merancang pembelajaran tatap muka di
dalam kelas atau dalam latar tutorial dan dalam membentuk materil-meteril
pembelajaran termasuk buku-buku, film-film, pita kaset , dan program media
komputer, dan kurikulum (serangkaian studi jangka panjang). Untuk lebih
jelasnya berikut akan dikemukakan tenteng model-model pembelajaran tersebut. Model
pembelajaran berdasarkan teori: Model interaksi sosial, Model pemrosesan
informasi, Model personal (personal model), Model modifikasi tingkah laku, Model
Pembelajaran kontekstual (CTL).
Hakikat, unsur dan ciri inovasi pendidikan: 1. Hakikat
dan batasan inovasi secara sederhana inovasi adalah perubahan ke arah yang
baru, sedangkan difusiadalah pproses penyerapan sesuatu yang dengan menekankan
pada aspek filterisasi. Inovasi pendidikan pada dasarnya merupakan suatu
perubahan ataupun pemikitan cemerlang di bidang pendidikan yang bercirikan hal
baru, atau berupa praktik-praktik pendidikan tertentu, atau berupa produk dari
suatu hasil olah pikir dan olah-teknologi yang diterapkan melalui tahap
tertentu yang diyakini dan dimaksudkan untuk memecahkan persoalan pendidikan
yang timbul dan memperbaiki suatu keadaan pendidikan, atau proses pendidikan
tertentu yang terjadi di masyarakat. Difusi inovasi pendidikan, secara umum, difusi
inovasi dimaknakan sebagai penyebarluasan gagasan inovasi tersebut melalui
suatu proses komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan salurab tertentu
dalam suatu rentang waktu tertentu di antara anggota sistem sosial dalam
masyarakat. Ciri inovasi pendidikan: Ciri-ciri inovasi pendidikan terbagi
menjadi empat bagian (1) Esensi inovasi itu sendiri, (2) saluran komunikasi,
(3) faktor waktu dan proses pengambilan keputusan, (4) sistem sosial. Adopsi
dan pelaksanaan inovasi pendidikan terbagi menjadi empat (a) Tahapan pelakasan
inovasi, (b) peran agen perubahan, (c) percepatan adopsi inovasi, (4) penemuan
kembali (Re-invention). Kontribusi inovasi dalam pendidikan dalam kaitan dengan
kontribusi inovasi pendidikan pendidikan di indonesia, telah banyak dilakukan
berbagai inovasi pendidikan dalam skala
luas dengan biaya cukup besar, ataupun inovasi pada skala kecil dengan biaya
yang sederhana dan hanya dilakukan pada kelompok yang terbatas, misalnya hanya
terjadi di kelas tertentu oleh guru tertentu. Beberapa hasil inovasi kurikulum:
berikut adalah beberapa hasil inovasi berikut ini (a) KTSP, (b) KBK, (c)
Kurikulum 2007, (d) Broad Based Curriculum, (e) Kurikulum Sistem Ganda (KSG),
(f) Kurikulum Muatan Lokal. Beberapa
hasil inovasi pembelajaran yang dimaksud. (a) Model pembelajaran Brain Based
Learning, (b) Model pembelajaran LCBT, (c) Model pembelajaran ICARE, (d) Model
pembelajaran “ICARE” dalam mata pelajaran TIK.
B.
KELEBIHAN BUKU
Dalam menulis sebuah buku
pasti ada kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut. Dalam buku ini “
kurikulum dan pembelajaran yang disusun oleh Tim pengembangan MKDP kuikulum dan
pembelajaran terdapat beberapa kelebihan diantaranya yaitu:
·
Berisi materi pelajaran yang jelas dan mudah dipahami.
Dalam isi buku ini penulisan isi materinya jelas dan mudah dipahami bagi
mahasiswa. Dengan banyaknya penjelasan materi yang disampaikan membuat
mahasiswa lebih paham dengan isi materi yang terkandung di dalam buku.
·
Setiap bab terdapat rangkuman yang berisikan ringkasan
materi tersebut. Dalam buku ini penulis
memberikan rangkuman yang berisi ringkasan yang bisa mempermudah mahasiswa agar
lebih paham dengan penjelasan di setiap bab tersebut.
·
Setiap bab terdapat soal latihan. Dalam buku ini penulis
juga memberikan soal latihan yang dapat dikerjakan oleh mahasiswa agar
mahasiswa bisa mengembangkan ilmu yang sudah didapat di setiap bab yang
dipelajari dan agar lebih mengembangkan ilmunya. Secara keseluruhan buku ini
memberikan penjelasan yang efektif, sehingga para mahasiswa dapat memahami isi
materi yang terkandung di dalam buku tersebut.
C.
KELEMAHAN BUKU
Dalam buku ini “Kurikulum dan
Pembelajaran” yang ditulis oleh tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan pembelajaran
menurut saya ada bebrapa kelemahan seperti: Dari segi sampul buku ini pun tidak
menarik, dan saya berharap buku ini bisa memberikan pembahasan yang lebih luas
lagi supaya banyak ilmu yang didapat dari buku ini. Dari segi bahasa buku ini banyak
mengunakan bahasa inggris dan bahasa yang formal dan sulit untuk dimengerti.
Dari segi sampul buku ini pun tidak menarik.
IDENTITAS BUKU
Judul
buku : Kurikulum dan
pembelajaran
Penerbit : PT Bumi Aksara
Penulis : Prof. Dr. Oemar
Hamalik
Tahun
Terbit : (Cetakan ke 4)
Tebal
Halaman : 185 halaman
Harga
: Rp.25.000
RINGKASAN
A.
ISI BUKU
Dalam buku ini “Kurikulum dan
Pembelajaran “ terdapat 10 bab pokok pembahasan yaitu: Proses pendidikan. Dasar
pengembangan kurikulum. Hakikat belajar. Hakikat pembelajaran. Tujuan dan
pembelajaran. Dasar pembelajaran. Motivasi belajar. Pendekatan dalam belajar.
pendekatan CBSA dalam pembelajaran. Evaluasi
belajar dan pembelajaran.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapakan peserta
didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya
dimasa yang akan datang. pendidikan merupakan bagian intergal dalam pembagunan.
Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh
peserta didik setelah diselengarakaannya kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan
terbagi menjadi beberapa tingkatan yaitu: (a) Tujuan pendidikan nasional adalah
tujuan yang hendak dicapai dalam sistem pendidikan nasional (b) Tujuan institusional
adalah tujuan yang hendak dicapai oleh suatu lembaga pendidikan atau satuan
pendidikan tertentu. (c) Tujuan Kurikulum adalah tujuan yang hendak dicapai oleh suatu program studi,
bidang studi dan suatu mata pelajaran, yang disusun berdasarkan tujuan
institusional. (d) Tujuan pembelajaran (instruksional) adalah tujuan yang
hendak dicapai setelah selesai diselengarakan nya suatu proses pembelajaran. Peserta
didik merupakan suatu komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang
selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, serhinggah menjadi manusia yang
berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Peserta didik dapat di
tinjau dari berbagai pendekatan yaitu: pendekatan sosial, pendekatan
psikologis, dan pendekatan edukatif. Tenaga kependidikan merupakan suatu
komponen yang penting dalam penyelengarakan pendidikan, yang bertugas
menyelengarakan kegiatan belajar mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan,
mengelolah,serta memberikan pelayanan teknis.contoh seorang guru sebagai tenaga
kependidikan memiliki tugas melaksanakan proses belajar mengajar. Konsep
pengajaran hampir sama artinya dengan konsep pembelajaran. Pembelajaran
dianggap suatu sistem yang memiliki komponen-komponen atau langkah-langkah.
Sebagai suatu sistem, pembelajaran meliputi aspek filosofis dan aspek proses. Pendekatan
baru dalam pengajaran: kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan
dampak tertentu terhadap sistem pengajaran sehingga pengajaran berahli
pedekatanya dari cara lama ke cara yang baru. beberapa perubahan dalam
pendekatan (a) prinsip-prinsip belajar mengajar, (b) aspek-aspek perkembangan
peserta didik, (c) menghormati individual peserta didik, (d) perkembangan
pribadi, (e) metode dan teknik mengajar, (f) konsep masala disiplin, (g)
pengukuran dan evaluasi, (h) pengunaan alat-alat audio visual.
Pengertian kurikulum adalah pendidikan yang harus
ditempuh untuk memperoleh ijazah. Landasan pengembangan kurikulumenam faktor
tang saling kait-mengait antara satu dengan yang lainya. (a) filsafat dan
tujuan pendidikan nilai-nilai dan cita-cita masyarakat tentang manusia yang
mengandung ideal, dan merupakan sumber tujuan pendidikan. (b) keadaan
lingkungan merupakan suatu ekosistem yang meliputi lingkungan manusiawi,
lingkungan sosio kultural, lingkungan biologis, dan lingkungan geografis. (c)
kebutuan pembangunantersirat dalam tujuan pembangunan nasional, yakni
mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan pembangunan ekonomi
dalam upaya mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dan merata, mandiri,
maju dan tangguh. (d) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.berada dalam
keseimbangan yang dinamis dan efektif, dengan pembinaan sumber daya manusia
tertuju pada peningkatan kualitas, selaras dengan nilai-nilai, berpijak pada
peningkatan produktivitas, efisiensi dan efektivitas. Kurikulum memiliki komponen yang saling
berkaitan antara satu dengan yang lainnya yaitu: (a) tujuan kurikulum yang
bersumber pada tujuan pendidikan nasional, (b) materi kurikulum adalah isi
kurikulum berupa bahan kajian dan pelajaran. (c) metode adalah cara yang
digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran, dalam upaya menvapai tujuan
kurikulum, (d) organisasi kurikulum masing-masing memiliki ciri-ciri (1) mata
pelajaran terpisah-pisah, (20 mata ajaran berkorelasi, (3) bidang studi, (4) program
yang berpusat pada anak, (5) core program, (6) electic program. (e) evaluasi
merupakan pedoman penyelengaraan kegiatan belajar mengajar. Prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum yaitu: (1) prinsip berorientasi pada tujuan, (2) prinsip
relevansi (kesesuaian), (3) prinsip efisiensi dan efetivitas, (4) prinsip
fleksibilitas, (5) prinsip berkesinambungan, (6) prinsip keseimbangan ,(7)
prinsip keterpaduan, (8) prinsip mutu .
Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan
melalui pengalaman. belajar juga diartikan sebagai suatu proses tingkah laku
individu melalui interaksi dengan lingkungannya. Teori belajar: Teori
connectionisme dan hukum-hukum belajar, (a) Belajar menurut psikologi kognitif,
prinsip-prinsip belajar teori kognitif. (b) Belajar menurut psikologi Gestal
prinsip-prinsip belajar gestalt (Field Theory). Ciri-ciri belajar: (a) Belajar
berbeda dengan kematengan, (b) belajar dari perubahan fisik dan mental, (c)
ciri belajar yang hasilnya relatif menetap. Unsur-unsuur dinamis dalam proses
belajar terdiri dari yaitu: 1) Motivasi siswa adalh dorongan yang menyebabkan
terjadi suatu perbuatan. 2) bahan ajar merupakan materi yang dipelajari. 3)
Alat bantu belajar merupakan alat bantu yang digunakan untuk melakukan kegiatan
belajar. 4) Suasana belajar keadaan lingkungan yang menunjang belajar. 5)
Kondisi subjek belajar keadaan jasmaniuntuk melakukan kegiatan belajar.
pendidikan menitikberatkan pada pembetukan dan
pengembangan kepribadian. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun
meliputi unsur-unsur manusiawi,
material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan teori belajar, ada 5 : (a) pengajaran
adalah upaya menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik. (b) pengajar adalah
mewarisikan kebudayaan kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan sekolah.
(c) pembelajaran adalah upaya mengorganisasikan lingkungan untuk menciptakan
kondisi belajar bagi peserta didik. (d) pembelajaran adalah upaya mempersiapkan
peserta didik untuk menjadi warga masyarakat yang baik. guru
sebagai pimpinan dan pembimbing bengkel kerja.Ciri-ciri pembelajaran:
ada tiga ciri khas pembelajaran, (1)
memiliki rencana, (2) saling ketergantungan, (3) memiliki tujuan yang hendak
dicapai. Unsur-unsur pembelajaran: unsur dinamis pembelajaran pada diri guru,
yang mencakup: motivasi membelajarkan siswa, kondisi guru siap membelajarkan
siswa. unsur pembelajaran konkruen dengan unsur belajar, meliputi: motivasi
belajar, sumber bahan belajar, alat bantu belajar, suasana belajar, subjek yang
belajar.
Tujuan belajar dan pembelajaran merupakan bagian integral
dan sistem pembelajaran, merupakan suatu deskripsi tingkah laku yang diharapkan
tercapai oleh siswa, dan oleh karenannya perlu dipelajarai oleh setiap guru.
Tujuan belajar terdiri dari komponen-komponen tingkah laku terminal,
kondisi-kondisi tes, dan ukuran perilaku. Tujuan penting untuk menilai hasil
pembelajaran, membimbing siswa belajar, merancang sistem pembelajaran, bahkan
dapat digunakan sebagai instrumen pengukuran. tujuan pembelajaran hendaknya
memenuhi kriteria kondisi untuk belajar, rumusan tingkah laku, dan ukuran
minimal tingkah laku yang diinginkan. Tujuan pendidikan dan pengajaran
diklasifikasi menjadi: a) pendekatan langsung/ jangka panjang yang digunakan
dalam rangka menyusun kurikulum. b) jenis perilaku, pendekatan ini berguna
dalam dalam rangka penyusun tujuan kurikulum. c) pendekatan sumber, yang
berguna untuk memilih dan merumuskan tujuan suatu bidang pengajaran. Taksonomi
tujuan pendidikan meliputi: a) matra kognitif yang meliuti aspek-aspek
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintetis, dan evaluasi. b)
matraafektif yang meliputi aspek-aspek penerimaan, sambutan, menilai,
organisasi, dan karakterisasi. c) matra psikomotorik yang meliputi aspek-aspek
persepsi, kesiapan, resonterbimbing, mekanisme, respon yang unik.
Asas-asas belajar yang dinilai cukup dominan mendasari
pembelajaran ialah: (1) tujuan belajar
yang disadari oleh siswa, (2) motivasi belajar yang bersumber dari kebutuhan,
dorongan dan kesadaran siswa, (3) informasi balikan terhadap hasil belajar
siswa, (4) transfer belajar kedalamsituasi senyatanya. Tiap asas tersebut
menyarankan upaya yang perlu dilakukan oleh guru. Asas aktivitas menujuk pada
kegiatan belajar di mana siswa terlibat langsung atau berpatisipasi aktif, yang
sering disebut sebagai belajar dengan bekerja.di dalam kegiatan belajar
terkandungberbagai kegiatan seperti: visual, lisan, mendengarka,
menulis,menggambar, metrik, mental, dan emosional. Kegiatan dalam pembelajaran
bermanfaat bagi siswa memperoleh pengalaman langsung, mengembangkan pribadi,
menumpuk kerjasama mengembangkan minatdan kemampuan berpikirkritis, dan suasana
belajar menjadi hidup/dinamis. Upaya pendayagunaan asas aktivitas dalam
pembelajaraan ialah melalui pembelajaran dalam kelas, pembelajaran sekolah
masyarakat, pembelajaran dengan pendekatan CBSA, dan pembelajaran terpadu.
Individu merupakan satu kesatuan yang berbeda satu dengan yang lainya, baik
secar vertikal maupun secara horizontal, yang disebabkan oleh faktor keturunan
dan/atau pengaruh lingkungan keperbedaan itu meliputi aspek-aspek kecerdasaan,
bakat, jasmani, sosial-emosional, pengaruhkeluarga,dan prestasi belajar.
Latihan adalah suatu tindakan/perbuatan pengulangan yang bertujuan untuk lebih
memantapkan hasil belajar. Manfaatnya memberikanpengalaman pendidikan,
memantapkan penguasaan aspek-aspek tingkah laku, mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, bermakna bagi kehidupan sehari-hari, meningkatkan keefektifan
pembelajaran mendorong motivasi bealajar. Pelaksanaan latihan berpegang pada
prinsip-prinsip, yakni penataan lingkunganbelajar, fungsional bagi siswa, dilaksanakan
secara sistematis, tepat waktu, dan berdasarkan banyaknya bahan yang
dilatihkan, serta distribusi latihan. lingkungan adalah segala sesuatu di
sekitar yang bermakna/memberikan pengaruhterhadap individu baik positif ataupun
negative. lingkungan meliputi linkungan social, cultural dan alam dengan
berbagai aspeknya. pembelajaran berdasarkan
lingkungan memiliki manfaat tertentu, yaitu menanamkan pengertian yang
realistik tentang proses sosial, mengembangkan kesadaran, minat berpikir
ilmiah, tanggung jawab, persiapan hidup di masyarakat. Upaya pendayagunaan
lingkungan dalam proses pembelajaran dilaksanakan dengan membawa lingkungan ke
dalam kelas,atau membawa kelas ke masyarakat.
Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai oleh timbulnya perasaan dan reaksi unruk mencapai
tujuan. Ada dua komponen yang terdapat
dalam motivasi, yaitu komponen yang terdapat dalam motivasi, yaitu komponen
luar dan komponen dalam. Motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah dan
pengerak tingkah laku. Motivasi mempunyai nilai dalam menentukan keberhasilan,
demokrassi pendidikan, membina kretifitas dan imajinitas guru,pembina disiplin
kelas, dan menentukan efektivitas pembelajaran. Penentuan jenis motivasi berdasarkan
pendekatan kebutuhan manusia yang sifatnya bertingkat-tingkat; pendekatan
fungsional yang berdasarkan konsep-konsep penggerak, harapan dan insentif,
pendekatan deskriptif yang menujuk pada kejadian-kejadian yang diamati.
Motivasi memiliki dua sifat, yakni motivasi interrinsik dan motivasi
ekstrinsik. Kenneth H. Hoover mengemukakan perinsip-prinsip untuk mendorong
motivasi belajar dalam bentuk pujian, kepuasan kebutuhan psikologis, intristik,
penguatan, penjalaran, pemahaman, atas tujuan,
tugas yang dibebankan oleh diri sendiri, ganjaran dari luar, teknik
pembelajaran yang bervariasi, minat khusus siswa, penyesuaian dengan kondisi
siswa, menghindari adanya kecemasan, tingkat kesulitan tugas, kadar emosi,
pengaruh kelompok, kreativitas siswa. Upaya peningkatan motivasi belajar
terdiri dari: (1) penggerakan dengan cara prinsip kebebasan, metode discovery,
motivasi kompetensi, belajar discovery, brainstroming, suasana yang berpusat
pada siswa, pengajaran berprogram. (2) pemberian harapan dengan cara merumuskan
TIK, tujan yang langsung, intermediate, dan jangka panjang, perubahan harapan,
tingkat aspirasi . (3) pemberian insentif, dengan cara umpan balik hasil tes,
pemberian hadiah, komentar, kerja sama. (4) pengaturan tingkah laku siswa,
dengan cara retitusi dan the riple effect.
Konsep pengajaran/pembelajaran terus-menerus mengalami
perubahan dan perkembangan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi
pendidikan. perkembangan tersebut dimulai dari: (a) pengajaran sama artinya
dengan kegiatan mengajar. (b) pengajaran merupakan interiraksi mengajar dan
belajar, sampai pada (c) pengajaran sebagai suatu sistem. Pendekatan sistem
pembelajaran sesuai dengan psikologi belajar sistematik, yang menggunakan
metode untuk merancang sistem itu: serta
mengikuti pola pikir tertentu. Berdasarkan teori belajar ada 4 model
pembelajaran: (1) model interaksi sosial (2) model proses informasi (3) model
personal (4) model modifikasi tingkah laku.. Berdasarkan teori-teori belajar,
paling tidak ada 4 strategi pembelajaran yang pantas disajikan dan ketahui oleh
guru/calon guru, yaitu: (a) belajar penerimaan atau prores informasi dengan
strategi ekspositif (b) belajar
penemuan, atau proses pengalaman dengan strategi inquiry discovery (c) belajar
penguasaan berdasarkan pendekatan kelompokan dengan strategi belajar tuntas (d)
pembelajaran terpadu berdasarkan pendekatan integrasi dengan strategi
pengajaran unit.
Cara belajar siswa aktif adalah suatu pendekatan dalam
pembelajaran yang menitikberatkan pada keaktifan siswa. Setiap kegiatan
melibatkan intelektual emosional siswa dalam proses pembelajaran melalui
asimilasi dan akomodasi kognitif untuk pengembangan pengetahuan, tindakan,
serta pengalaman langsung dalam rangka membentuk keterampilan (motorik,
kognitif dan sosial) penghayatan serta internalisasi nilai-nilai dalam
pembentukan sikap. Rasional penerapan CBSA dalam sistem pembelajaran adalah
pandangan mengenai siswa sebagai objek pembelajaran dan subjek yang belajar,
titik berat proses pembelajaran pada keaktifan siswa dan kadar CBSA terletak
pada banyak keaktifan dan keterlibatan siswa dalam proses mengajar
dilihat dari segi masukan, proses dan produk. Kebaikan CBSA dinilai dari siswa
mengemukakan pendapat, keterlibatan mental dalam kegiatan belajar, peran guru
sebaai fasilitator, belajar dengan penggalaman langsung, variasi bentuk dan
alat kegiatan belajar mengajar, dan kualitas interaksi antar siswa. Kelemahan
CBSA terletak pada menurunya kadar CBSA itu sendiri pada siswa, penggunaan metode
kurang bervariasi, kemampuan guru melaksanakan CBSA masih kurang, dan kurangnya
literatur/ bacaan. Penyelengaraan CBSA berdasarkan rambu-rambu, yakni: (a).
Derajat partisipasi dan ersponsif siswa yang tinggi, (b). Keterlibatan siswa
dalam pelaksanaan/pembuatan tugas, (c). Kesadaran guru mengenai tujuan yang
hendak dicapai, (d). Pengunaan metode mengajar secara bervariasi, (e).
Penyediaan media dan peralatan dan fasilitas belajar, (f). Perlunya bimbingan
dan pengajaran remedial pada waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan, (g).
Pengaturan dan pembinaan lingkungan kelas/sekolah. Pemanfaatan CBSA ddalam
pembelajaran dalam bentuk pemanfaatan waktu luang, pembelajaran individual,
belajar kelompok, bertanya jawab, umpan balik, pendayagunaan lingkungan masyarakat,
pengajaran unit, pemeran/display, dan mempelajari buku sumber (teks). Pengunaan
pendekatan keterampilan proses berdasarkan pertimbangan, bahwa pembelajaran
adalah proses interaksi antara siswa, dan guru, proses mengalami secara
langsung melalui interaksi dengan lingkungan, proses untuk mengembangkan
kemampuan dasar, dan belajar bagaimana belajar, untuk memperoleh hasil belajar
yang baik. pendekatan keterampilan proses ialah pendekatan pembelajaran yang
bertujuan mengembangkan kemampuan yang lebih tinggi pada diri siswa dalam
rangka mengemukakan dan mengembangkan fakta dan konsep serta menumbuh
kembangkan sikap dan nilai. Dengan pendekatan keterampilan proses hendak
dikembangkan kemapuan-kemampuanmengamati, mengelompokkan, menafsirkan,
meramalkan, menerapkan, merencanakan penelitian, dan mengkomunikasikan.
penerapan keterampilan proses dalam pembelajaran antara lain dalam bentuk
pemecahan masalah atau metode inquiry-discovery.
Penilaian berbeda dari pengukuran yang sifatnya
kuantitatif sedangkan evaluasi (penilaian) menafsirkan pengukuran berdasarkan
norma tertentu, penilaian merupakan upaya untu memeriksa sejauh mana siswa
mencapai tujuan pendidikan. Penilaian harus memenuhi syarat-syarat validitas,
realiabilitas, objektivitas, efisiensi dan praktis. Evaluasi (penilaian)
merupakan upaya membuat kepurusan tentang tingkat hasil belajar siswa sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Evaluasi hasil belajar berfungsi diagnostik, untuk
seleksi, untuk kenaikan kelas, dan untuk penempatan. Tujuan evaluasi hasil belajar adalah
memberikan informasi yang berkenan dengan kemajuan siswa, pembinaan kegiatan
belajar, menetapkan kemampuandan kesulitan, untuk mendorong motivasi belajar,
membantu perkembangan tingkah laku dan membimbing siswa untuk memilih sekolah
atau jabatan/pekerjaan. Sasaran evaluasi hasil belajar adalah perkembangan
ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Prosedur yang perlu
ditempuh terdiri dari persiapan kisi-kisi alat uji, selanjutnya menyusun alat
ukur berdasarkan pola penilaian dengan tes atau bukan tes, seperti: daftar cek,
skala, kartu partisipasi, laporan, kartu angkah. Pelaksanaan penilaian terdiri
dari tiga jenis yakni evaluasi sumatif, evaluasi formatif, dan evaluasi
reflektif. Tahap selanjutnya adalah pengelolahan hasil tes, penafsiran dan
peyusunan laporan hasil evaluasi. Evaluasi pembelajaran berfungsi untuk
pengembangan program, perencanaan dan pengembangankurikulum, serta untuk
akreditasi program dan kelembagaan. Sasaran evaluasi pembelajaran adalah tujuan
pembelajaran, unsur dinamis pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan
kurikuum. Prosedur evaluasi pembelajaran menggunakan metode kuesioner, studi
kasus, observasi, anekdotal records, dan wawancara, yang masing-masing
dilengkapi dengan instrumen penilaian tertentu.
B.
KELEBIHAN BUKU
Dalam penulisan buku pasti ada
saja kelebihan dan kekurangannya. Dalam buku ini “kurikulum dan pembelajaran”
yang ditulis oleh Prof. Dr. Oemar Hamalik
terdapat beberapa kelebihan diantaranya yaitu:
·
Berisi materi pelajaran yang sesuai dengan pembelajaran
pada mahasiswa program sarjana (S1). Isi materi ini sangat cocok bagi mahasiswa
karena mengandung dengan pendidikan. Seperti kurikulum yang tak pernah lepas
dari dunia pendidikan, tanpa adanya kurikulum maka proses belajar-mengajar
tidak terpenuhi serta tujuan pendidikan tidak tercapai. Begitu pula dengan
pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata pelajaran, dan guru itu sendiri.
Sebagai Sarjana S1 harus dapat menguasai materi
tentang kurikulum dan pembelajaran, karena sebagai calon pengajar harus
bisa menerapkan isi isi materi yang dibawakan.
·
Isinya cukup jelas dan mudah dipahami. dalam buku ini
penulisan isinya cukup jelas dan sangat rapi sehingga memudahkan mahasiswa membaca
dan memahami isi buku tersebut.
·
Setiap bab terdapat rangkuman yang berisikan
ringkasan materi tersebut. Dalam buku
ini penulis memberikan rangkuman yang berisikan ringkasan di setiap bab. ini
sangat membantu bagi mahasiswa agar lebih paham dengan penjelasanisi materi di
setiap bab tersebut.
·
Setiap bab terdapat soal-soal pertanyaan untuk latihan.
dalam buku ini penulis juga memberikan soal-soal pertanyaan dari setiap bab
agar melatih mahasiswa untuk memahami isi materi di dalam setiap bab. Serta
mahasiswa bisa mengembangkan sejauh mana ilmu dan pemahaman yang ia dapat
dengan mengerjakan soal-soal dari setiap bab.
C.
KELEMAHAN BUKU
Dalam buku ini “Kurikulum dan
Pembelajaran” yang ditulis oleh Prof. Dr. Oemar Hamalik terdapat bebrapa
kekurang diantaranya yaitu:
·
Isi materi terlalu ringkas dan pembahasanya kurang luas.
Terdapat beberapa isi materi di setiap bab terlalu ringkas, serta memungkinkan
pembahasanya kurang luas. Buku ini terdapat sepuluh babpembahasan, akan tetapi
pembahasan materinya terlalu singkat sehingga saya tidak mendapatkan penjelasan
yang lebih luas lagi tentang kurikulum dan pembelajaran.
·
Pembahasan tentang kurikulum terlalu sedikit. buku ini
adalah tentang kurikulum dan pembelajaran. tapi buku ini menjelaskan tentang
kurikulum lebih sedikit dibandingkan dengan pembelajarannya. Yang saya harapkan
penulis dapat menyesuaikan pembahasan sesuai dengan judul buku, dan
menyeimbangkan pembahasan agar pembaca mendapatkan lebih banyak lagi pembahasan
tentang kurikulum di dalam buku ini.
PERBANDINGAN BUKU I DAN BUKU II
Perbandingan buku I dan
buku II, menurut saya buku I lebih baik dari pada buku II baik dari segi
pembahasan, segi bahasa serta dari isi materi yang Terkandung dalam buku
tersebut. Kalau buku yang pertama isi materi pelajarannya mudah dipahami dan mencakup
luas dengan materi yang diajarkan, sehingga memudahkan mahasiswa menyerap ilmu
yang di jelaskan di dalam buku. . Sedangkan buku yang ke II isi materinya tidak
mencakup luas dengan materi yang diajarkan. Dalam buku I dapat menyeimbangkan
penjelasan antara kurikulum dengan pembelajaran, sedangkan buku II lebih banyak
menjelaskan tentang pembelajaran dari pada kurikulum. Segi bahasa buku I lebih
unggul dari pada buku II karena buku I mencakup bahasa inggris dan bahsa
indonesia, serta memasukan definisi tentang pengertian kurikulum menurut para
ahli dan menggunakan bahasa inggris yang kemudian diterjemahkan lagi ke bahasa
indonesia. Sedangkan buku II hanya mengunakan segi bahasa indonesia saja.
KESIMPULAN
Buku kurikulum dan pembelajaran
dari kedua buku sama-sama menjelaskan tentang kurikulum dan pembelajaran yang
sangat penting untuk dunia pendidikan. Di indonesia telah terjadi beberapa kali
perubahan dan pengembangan kurikulum. Sementara itu, mutu pendidikan bergantung
pada mutu guru dan pemahamanya tentang seluk-beluk kurikulum. dari kedua buku
tersebut memberikan petunjuk praktis tentang cara mengembangkan kurikulum dan
menghubungkanya dalam pengajaran di kelas. Sebagai guru atau calon guru akan
mendapatkan pengetahuan praktis tentang langkah-langkah untuk pedoman persiapan
pengajaran. Kegiatan pembelajaran bukan lagi sekedar menyiapkan pengajaran dan
melaksanaan prosedur mengajar secara tatap muka. Kedua buku tersebut memberikan
apa yang dibutuhkan bagi kegiatan pembelajaran yang kompleks dan variatif.
SARAN
Materi dari kedua buku ini
hendaknya diperluas lagi pembahasanya agar pengetahuan pembaca makin meningkat.
Agar pembaca mendapatkan ilmu yang bermanfaat kedepanya dan bisa menerapkan
ilmu yang didapat dari buku ini ke pada orang lain.
REFERENSI
Buku I
MKDP, Tim Pengembang. (2011) Kurikulum
dan Pembelajaran. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Buku II
Hamalik, Oemar. (1994), Kurikulum dan
pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Play online casino games | Kadang Pintar
BalasHapusLive Casino Games · 카지노 Live 1xbet Betting · Mobile Casino 온카지노 Games · Mobile Casino · Social Casino Games